Laman

Sabtu, 14 September 2013

KEMULIAAN ORANG ISLAM

HADITS RASULULLAH:

  • "Setiap orang muslim dengan muslim haram darah, harta dan martabatnya (haram saling menyakiti)."
  • "Orang mu'min adalah orang yang membuat orang lain merasa aman pada harta dan jiwanya, orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan kesalahan dan dosanya." 
  • "Menghina orang muslim hukumnya fasik (dosa besar), dan membunuh orang muslim hukumnya kufur.

 KETERANGAN

          Diterangkan dalam syarah shahih muslim, menurut ahlussunnah wal jama'ah, membunuh orang muslim hukumnya tidak kufur tapi dosa besar, kecuali menganggap halal, maka hukumnya kufur.
          Kita wajib menjaga keislaman kita hingga meninggal, jangan sampai dirusak oleh kekufuran dan kemusyrikan, seperti terdapat dalam surat ALI-'IMRAN ayat 102:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

          "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali-'imran: 102)
          Surat AL-BAQARAH ayat 132: 

وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

        "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya´qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS. Al-Baqarah: 132).
         Dalam kitab Tanwirul Qulub, ulama mengatakan, tidak ada kalimat yang lebih dicintai Allah dan yang lebih agung sebagai wujud syukur keislaman kita kepada Allah, dari ucapan; 
 ALHAMDULILLAHILADZI-AN'AMA 'ALAINA-WAHADAANA LIL-ISLAM 

H. M. Hussein Nawawi bin Yahya





KEDEKATAN MANUSIA DENGAN BANGSA GHAIBIYYAH


     Apakah manusia bisa dekat dengan bangsa ghaibiyyah? Inilah pertanyaan yang banyak di bicarakan kalayak Spiritualis pemula. Dalam kitab Al Hikmah banyak di jelaskan seputar kedekatan manusia dengan bangsa ghaib. Hal semacam ini bukan tidak bisa terjadi terhadap manusai awam, karena faktor perbedaan alam, tapi mungkin mereka masih banyak kekuarangannya dalam sifat Buthunu Buthun sehingga hijab antara manusia dengan bangsa ghaib tidak sampai terbuka.
Bila kita mau berusaha dan punya guru pembimbing, niscaya kedekatan kita bisa di buktikan dengan mata telanjang, hanya saja dalam pembelajarannya butuh waktu yang cukup lama. Sebab mengenal dunia gaib mempunyai tingkatan secara ilmu bangsa bathin, diantarannya:
-Memahami makna hubungan dengan mereka
-Merasakan sifat persamaan bahwa semua mahkluk ciptaan Allah (tiada perbedaan)
-Menguasai sifat asma penghubung.

Dari ke tiga sifat diatas bagian dari kewajiban para spiritualis pemula. Sedangkan yang paling berat untuk kita adalah menjaga hati dan pikiran, seperti:
-Bahwa apapun bentuk ibadah hanya dipasrahkan kepada Allah, walau tujuannya buat bangsa tak kasat mata. Cukup pemanggilan kepada mereka dengan cara bertawassul menyebut satu persatu yang bakal di undang tanpa pikiran jalan, apalagi sampai hati merasa takut atas kehadirannya, atau ada sedikit suara saja sudah gentar dan lain sebagainya. Cara semacam ini akan menutup hijab antara manusia dengan makhluk tak kasat mata.
-Adanya guru pembimbing yang mumpuni. Sebab kita sebagai pemula tidak bakal paham makna hubungan, baik dalam menyikapi rasa, yang meliputi, lepasnya akliyyah dan tertujunya hati. Tanpa guru pembimbing akan menjadikan kita sering berhayal dan suka manipulasi keadaan. Contoh: Suara angin dianggap mereka datang, ada bayang-bayang dianggap mereka hadir, ada suara dianggap langkah mereka, ada sinar dianggap mustika jatuh dan lain sebagainya. padahal mereka datang seperti kita, bbiasa dan umum dilihat mata. Namun karena kita tidak mempunyai guru pembimbing yang mumpuni, maka akal kitalah yang sebenarnya menutup hijab itu sendiri.
 
Untuk bisa memahami kedekatan manusia dengan bangsa Ghibiyyah, tidak mudah dipelajari oleh setiap kalangan, butuh waktu panjang dalam pengenalan rasa yang tercipta dari badan kita sendiri. Contohnya:
-Sebatas mana keluasan bathiniyyah kita
-Sudah menguasai apa saja dalam pemahaman ilmu bangsa Ghaib

-Bentuk kedelatan kita dengan mereka bangsa astral seperti apa.
-Ketenangan bathin sewaktu berhubungan harus bagaimana.
-Mengapa mereka bisa datang sewaktu di undang, tapi terkadang mereka tidak hadir walau sudah bertawassul,,apa sebabnya
-Sudahkah kita menghilangkan sifat akliyyah sewaktu sedang berhubungan, bagaimana caranya.
-Bagaimana cara kita menghilangkan Khoyali (angan-angan) sewaktu sedang menghadap Allah, lewat dzikir sehingga bangsa ghaib mau datang?


Cara semacam ini hanya bisa dilakukan oleh dua manusia yang saling mengisi satu dengan lainnya, yyaitu kedekatan murid dengan gurunya sendri. Sebab bila kita hanya mengandalkan pemahaman sendiri timbulnya khoyali yang akan kita terima selanjutnya....Sungguh sangat merugi...

H. Idris Nawawi. Tja.

HUBBUD DUNIA

     Sungguh Allah sangat membenci orang-orang yang berhubbud dunia (cinta dunia) dan Allah, sangat murka kepadanya. Tiada satupun yang selamat dari api neraka bagi mereka ahli dunia.
Sebagai anak yang menjunjung martabat orang tua, mereka tidak bakal tega apabila ibumu mengalami kemiskinan, bahkan engkau akan membelanya mati-matian hingga hartamu terkuras habis demi menjaga orang tuamu sendiri....Ibu adalah mu'jizat bagi anak. Ibu adalah martabat tertinggi bagi para putra. Ibu bagian pembuka surga bagi kita semua....

Namun......itu dulu........

Setelah kita mengenal pacar,,,,,lambat laun kasih sayangmu lenyap berganti kelain hati....Uang yang biasa terkumpul dan disisihkan buat ibumu, kini sengaja dipergunakan demi cinta berdua...Bahkan lambat laun dirimi kian menjauh demi seorang manusia lain yang belum tentu menjadi baik bagi dirimu sendiri....Padahal Rosululloh berlata: "Barang siapa yang memulyakan orang tuamu, niscaya bersamaku dunia di akherat kelak, dan barang siapa kasih sayangmu terlimpah kelain hati niscaya nerakalah tempat tinggalmu"

Mengapa kita semua kalah dengan cinta yang barusan di pupuk? padahal orang tua sudah ada sebelum kita hidup di dunia...


H. Idris Nawawi. Tja.

HITAMNYA HATI


               Setiap Group maupun persatuan atau wadah pertemuan, akan menimbulkan Pro Kontra dikemudian hari. Hitam dan putihnya manusia akan sangat tampak mewarnai lingkup sekeliling kita. Peranan manusia tak ubahnya antara air dan minyak saling berlawanan. Namun apapun masalahnya jangan sampai kita lemah dan lepas kendali, sesungguhnya adanya masalah suatu anugerah agung dalam menata kehidupan baru selanjutnya.
Seperti hikayat Imam Gozali RA, dalam masa perjalanannya kepada Allah SWT...Beliau dikucilkan oleh seluruh masyarakat dan keluarganya. Bahkan beliau di usir ke hutan karena pemahamannya yang dianggap nyeleneh dan asal Ceplok...Bahkan para Ulama lain sangat membenci karena ke Tauhidannya yang begitu luas hingga orang lain beranggapan Imam Gozali berpegang pada hukum yang salah/pembohong.
Seiring waktu semua murid mulai meninggalkannya hingga Imam Gozali hidup menyendiri di tepian hutan bersama hewan-hewan buas lainnya.
Sebelas tahun Imam Gozali di hinakan oleh manusia, 20 tahun Imam Gozali, dijauhkan dari keluarga hingga setelah usainya merangkum kitab Ihya Ulumuddin,,Imam Gozali wafat dalam keadaan tiada satupun yang perduli oleh seonggok mayatnya.
Betapa hitamnya hati penduduk pada waktu itu, bahkan dalam kematiannya semuaa penduduk saling GHIBAH/menjelekkan amaliahnya yang diangggap sesat. Namun entah dari mana semua penduduk dibuat tercengang,,,,Pasalanya ratusan ribu manusia berduyun-dudyun datang untuk mensholati jenazahnya yang kini terbujur kaku di balai kayu yang sudah berusia ratusan tahun lamanya.

Baru setelah 11 tahun dari kematiannya, semua penduduk menyesal atas apa yang diperbuatnya dulu,,,Sesungguhnya penduduk menyesali 7 perkara yang tidak bisa ddikerjakan selain oleh Imam Gozali RA.

1- Sulit mencari rejeki, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semua penduduk makmur.
2- Tidak bisa memahami ilmu Allah, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semuanya mudah dipelajari.
3- Tidak bisa menahan bencana, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semua marabahaya tidak sampai datang ke penduduk setempat.
4- Tidak bisa menahan keresahan hidup, padahal sewaktu ada Imam Gozali, mereka banyak curhat kepadanya dalam segala kesusahan.
5- Kerukunan masyarakat mullai tercerai berai, padahal sewaktu ada Imam Gozali, semuanya hidup makmur penuh Syafaqoh.
6- Tidak ada yang selamat dihadapan Allah, semua penduduk mati dalam kehinaan, dan para Ulama merasakan hal itu, semua itu akibat kebenciannya kepada Imam Gozali.
7- Semua menjadi hina dimata para Auliya dan bangsa Malaikat dengan diturunkannya penyakit cacar penuh nanah, disini mereka akhirnya menyesali apa yang pernah dilakukannya dulu dan penyesalan itu sama sekali tidak ada artinya. Sesungguhnya orang mulia yang dihujatnya telah tiada sepanjang zaman......

Inti dari cerita ini adalah? "Jangan terjebak dan saling menyalahkan orang lain, pikirkan kehidupan dan sifat kita sendiri. Sesungguhnya Allah telah memberikan pandangan hidup, bahwasannya manusia hanya bisa berhusnuddzon (berbaiik sangka) kecuali kita bagian dari golongan IDAUN/musuh Allah"

H, Idris Nawawi. Tja

PENYAKIT PALING MEMATIKAN MANUSIA

       Rosululloh SAW, pernah berkata kepada para sahabatnya..."Hindarilah penyakit-penyakit yang bisa mematikan Imanmu, sesungguhnya penyakit ini akan menghinakanmu sendiri dikemudian hari"
1- GHIBAH atau menjelekkan martabat orang lain
2- HASUD atau ingin orang lain hancur

3- RIYA' atau bangga akan sifat dunia yang dimilikinya
4- TAJASSUS atau mencari kesalahan orang lain agar hancur dan dihinakan orang lain
5- NAMIMAH atau membuat rekayasa/selalu memikirkan kejelekan orang lain.

Rosululloh berkata: "Barang siapa yang mempunyai penyakit salah satunya saja dan tidak secepatnya ditinggalkan, maka Allah akan menghinakannya"
Secara tafsir dijelaskan..."Barang siapa yang mempunyai salah satu penyakit tadi akan merugi pada 7 tingkatan hati...

1- Hatinya menjadi keras dan tidak mau disalahkan, inginnya selalu menyalahkan orang lain.
2- Sewaktu Allah mencabut rejekinya, maka orang tadi akan berfikiran bahwa seretnya rejekiku karena guna-guna si A dan lainnya/tidak pernah menyalahkan tingkah lakunya sendiri"
3- Sewaktu Allah mencobannya dengan harta yang kecil, maka akan digembar gemborkan bahwa sayalah orang yang menang/merekalah orang yang salah"
4- Sewaktu rejeki lagi tidak ketemu, maka Allah, akan menghinakannya dengan terus berghibah/menjelekkan orang lain, sampai akhirnya dia terbuang tanpa manfaat.
5- Allah akan menghinakan di dunia dengan sifat kefakiran dan mati dalam keadaan Su'ul Khotimah.

Inilah ciri dari orang-orang IDAUN.....apakah anda mau seperti ini????????

di kutip dari ceramah H. Idris Nawawi. Tja.

Rabu, 19 Juni 2013

Menghias Anggota Lahir Dengan Tuntunan Rasulullah

Terdapat dalam surat ALI-'IMRAN ayat 32:

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ


" Katakanlah, taatilah Allah dan RasulNya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali-'Imran: 32).

Surat AL-HASYR ayat 7:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ


" Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepasa Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya." (QS. Al-Hasyr: 7).  

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, sebaik-baiknya ibadah yang kita kerjakan adalah mengerjakan ibadah fardlu, baik berkaitan dengan anggota lahir (yang diterangkan dalam ilmu fiqih) atau berkaitan dengan anggota bathin (yang diterangkan dalam ilmu Tashawuf) ataupun berkaitan dengan aqidah (yang diterangkan dalam ilmu tauhid), seperti yang terdapat dalam hadist Qudsi: " Tidak ada satu hamba pun yang mendekatkan diri kepadaKu, yang lebih Aku cintai dari seorang hamba yang mengerjakan ibadah-ibadah fardluKu, dan slalu mendekatkan diri kepadaKu dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnahKu, sehingga Aku mencintainya.."
Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan ibadah fardlu hukumnya fardlu 'Ain (wajib) seperti terdapat dalam hadits Rasulullah: " Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang muslim." dan terdapat juga dalam kitab Kifayatul Atqiyya' yang artinya; " Belajarlah ilmu yang bisa mengesahkan ibadah (ilmu fiqih) dan ilmu yang meluruskan aqidah (ilmu tauhid) serta ilmu untuk membersihkan hati (ilmu Tashawuf), yang semuanya hukumnya fardlu 'Ain untuk dipelajari." 
Penting sekali bagi kita untuk memperhatikan dan mendahulukan mengerjakan ibadah fardlu, baik ibadah shalat, zakat, puasa atau haji.
Sebagian ulama mengatakan, "Siapa yang mendahulukan keutamaan-keutamaan ibadah sunnah dari mengerjakan ibadah fardlu, maka orang tersebut termasuk orang yang tertipu."
Syaikh Muhammad bin Abi-Alwardi mengatakan, "Kerusakan manusia terdapat pada dua pekerjaan, yaitu; 
  1. Menyibukkan ibadah sunnah dengan menyia-nyiakan ibadah fardlu (wajib). 
  2. Mengerjakan ibadah anggota badan dengan tanpa menundukan (merendahkan) hati.  
Sifat-sifat lahiriyah yang diperintahkan Allah, yaitu;
  1. Menyaksikan bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selainAllah dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah.
  2. Mengerjakan shalat dengan syarat dan rukunnya.
  3. Memberika zakat pada Mustahiqnya (yang berhak).
  4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
  5. Haji ke Baitullah bagi yang mampu. 
Seperti yang diterangkan dalam satu hadits, Rasulullah berkata; "Islam dibangun dari 5 pondasi, yaitu; 
  1. Penyaksian bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
  2. Mengerjakan shalat dengan syarat dan rukunnya.
  3. Membayar zakat.
  4. Berpuasa di bulan Ramadan.
  5. Haji ke Baitullah bagi yang mampu untuk perjalanannya.
sumber dari kitab Faidlur-Rahman jilid III 




Selasa, 18 Juni 2013

Mengenal batasan pandangan para Ahlulloh, yang di anggap Tahayul

Dalam ribuan kitab Tasawwuf dijelaskan hampir sama, bahwa Allah SWT, telah memberi keluasan ilmu tanpa batas kepada kekasihnya (Waliyulloh) Mereka ditempatkan sama seperti manusia pada umumnya, namun beda kelusaan ilmu dalam makna pribadi. Imam Ibbnu Athoillah berkata; "Tiada satupun dari ucapan bangsa Ahlulloh kadzib/bohong...mereka berkata sebenarnya walau ahli syareat tidak mempercayainya. Sesungguhnya batasan Ahlulloh tidak bisa terjangkau oleh akal umum, sebab mereka berkata dengaan apa yang dilihat serta dirasakannya. namun ahli syareat tidak bakal mempercayainya karena mereka belum pernah ditempatkan dalam keagungan ilmu berma'rifat"

Inilah bahasa Waliyulloh yang ditentang oleh ahli Syareat,,,,

"Bila gunung menindih tangan kananku dan kobaran api berada di telapak tangan kiriku, tidak menjadikanku roboh hanya karena cobaan yang menghadang" Bahasa ini adalah keluasan para Ahlulloh, dalam menjalankan makna Syiar....apapun hinaan dan cobaannya,,,mereka tetap tegar dan terus maju hingga tetesan darah penghabisan (keyakinannya sudah seimbang dengan makna hidup yang di jalaninya)"

"kunci surga berada dalam genggamanku,,,,siapa yang ingin masuk di dalamnya maka ijinlah kepadaku".......Ucapan semacam ini bagian dari derajat yang sudah dimiliki oleh seorang Waliyulloh Kamil,,,saking dekatnya dengan Allah SWT,,,beliau akhirnya menemukan Hakkul Abdi (amalnya sudah diterima dihadapan Allah) sehingga setiap ucapannya bagian dari kefadholan Allah.

"Surga dibawah telapak kakiku" Bahasa kias semacam ini bagian dari keagungan Wali Qutub,....Sesungguhnya mereka telah melewati maqom surga sehingga baginya surga adalah tempat hiburan semata, yang dicarinya hanya satu, bisa bersanding dengan Allah SWT"


sumber dari H.Idris Nawawi. tja