Laman

Selasa, 18 Juni 2013

Mengenal batasan pandangan para Ahlulloh, yang di anggap Tahayul

Dalam ribuan kitab Tasawwuf dijelaskan hampir sama, bahwa Allah SWT, telah memberi keluasan ilmu tanpa batas kepada kekasihnya (Waliyulloh) Mereka ditempatkan sama seperti manusia pada umumnya, namun beda kelusaan ilmu dalam makna pribadi. Imam Ibbnu Athoillah berkata; "Tiada satupun dari ucapan bangsa Ahlulloh kadzib/bohong...mereka berkata sebenarnya walau ahli syareat tidak mempercayainya. Sesungguhnya batasan Ahlulloh tidak bisa terjangkau oleh akal umum, sebab mereka berkata dengaan apa yang dilihat serta dirasakannya. namun ahli syareat tidak bakal mempercayainya karena mereka belum pernah ditempatkan dalam keagungan ilmu berma'rifat"

Inilah bahasa Waliyulloh yang ditentang oleh ahli Syareat,,,,

"Bila gunung menindih tangan kananku dan kobaran api berada di telapak tangan kiriku, tidak menjadikanku roboh hanya karena cobaan yang menghadang" Bahasa ini adalah keluasan para Ahlulloh, dalam menjalankan makna Syiar....apapun hinaan dan cobaannya,,,mereka tetap tegar dan terus maju hingga tetesan darah penghabisan (keyakinannya sudah seimbang dengan makna hidup yang di jalaninya)"

"kunci surga berada dalam genggamanku,,,,siapa yang ingin masuk di dalamnya maka ijinlah kepadaku".......Ucapan semacam ini bagian dari derajat yang sudah dimiliki oleh seorang Waliyulloh Kamil,,,saking dekatnya dengan Allah SWT,,,beliau akhirnya menemukan Hakkul Abdi (amalnya sudah diterima dihadapan Allah) sehingga setiap ucapannya bagian dari kefadholan Allah.

"Surga dibawah telapak kakiku" Bahasa kias semacam ini bagian dari keagungan Wali Qutub,....Sesungguhnya mereka telah melewati maqom surga sehingga baginya surga adalah tempat hiburan semata, yang dicarinya hanya satu, bisa bersanding dengan Allah SWT"


sumber dari H.Idris Nawawi. tja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar