Laman

Rabu, 19 Juni 2013

Menghias Anggota Lahir Dengan Tuntunan Rasulullah

Terdapat dalam surat ALI-'IMRAN ayat 32:

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ


" Katakanlah, taatilah Allah dan RasulNya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali-'Imran: 32).

Surat AL-HASYR ayat 7:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ


" Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepasa Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya." (QS. Al-Hasyr: 7).  

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, sebaik-baiknya ibadah yang kita kerjakan adalah mengerjakan ibadah fardlu, baik berkaitan dengan anggota lahir (yang diterangkan dalam ilmu fiqih) atau berkaitan dengan anggota bathin (yang diterangkan dalam ilmu Tashawuf) ataupun berkaitan dengan aqidah (yang diterangkan dalam ilmu tauhid), seperti yang terdapat dalam hadist Qudsi: " Tidak ada satu hamba pun yang mendekatkan diri kepadaKu, yang lebih Aku cintai dari seorang hamba yang mengerjakan ibadah-ibadah fardluKu, dan slalu mendekatkan diri kepadaKu dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnahKu, sehingga Aku mencintainya.."
Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan ibadah fardlu hukumnya fardlu 'Ain (wajib) seperti terdapat dalam hadits Rasulullah: " Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang muslim." dan terdapat juga dalam kitab Kifayatul Atqiyya' yang artinya; " Belajarlah ilmu yang bisa mengesahkan ibadah (ilmu fiqih) dan ilmu yang meluruskan aqidah (ilmu tauhid) serta ilmu untuk membersihkan hati (ilmu Tashawuf), yang semuanya hukumnya fardlu 'Ain untuk dipelajari." 
Penting sekali bagi kita untuk memperhatikan dan mendahulukan mengerjakan ibadah fardlu, baik ibadah shalat, zakat, puasa atau haji.
Sebagian ulama mengatakan, "Siapa yang mendahulukan keutamaan-keutamaan ibadah sunnah dari mengerjakan ibadah fardlu, maka orang tersebut termasuk orang yang tertipu."
Syaikh Muhammad bin Abi-Alwardi mengatakan, "Kerusakan manusia terdapat pada dua pekerjaan, yaitu; 
  1. Menyibukkan ibadah sunnah dengan menyia-nyiakan ibadah fardlu (wajib). 
  2. Mengerjakan ibadah anggota badan dengan tanpa menundukan (merendahkan) hati.  
Sifat-sifat lahiriyah yang diperintahkan Allah, yaitu;
  1. Menyaksikan bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selainAllah dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah.
  2. Mengerjakan shalat dengan syarat dan rukunnya.
  3. Memberika zakat pada Mustahiqnya (yang berhak).
  4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
  5. Haji ke Baitullah bagi yang mampu. 
Seperti yang diterangkan dalam satu hadits, Rasulullah berkata; "Islam dibangun dari 5 pondasi, yaitu; 
  1. Penyaksian bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
  2. Mengerjakan shalat dengan syarat dan rukunnya.
  3. Membayar zakat.
  4. Berpuasa di bulan Ramadan.
  5. Haji ke Baitullah bagi yang mampu untuk perjalanannya.
sumber dari kitab Faidlur-Rahman jilid III 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar